PotretJurnalis.com||Bengkulu—Pekerjaan proyek pembangunan di lingkungan SMP Negeri 4 Kota Bengkulu diduga tidak menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai ketentuan yang berlaku.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah pekerja tampak beraktivitas tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm proyek, rompi keselamatan, maupun sepatu kerja. Selain itu, di area proyek juga terlihat minim rambu keselamatan serta tidak adanya pembatas area kerja yang memadai. Padahal, hal tersebut merupakan bagian penting dalam penerapan Sistem Manajemen K3 Konstruksi.
Salah seorang warga sekitar sekolah, mengaku khawatir dengan kondisi pekerjaan yang terkesan mengabaikan keselamatan.
> “Kami sering lihat para pekerja tidak pakai helm atau sepatu. Kalau ada kecelakaan, siapa yang tanggung jawab? Selain itu, lokasi proyek juga dekat dengan aktivitas siswa, jadi seharusnya lebih hati-hati,” ujar warga kepada awak media, Senin (3/11).
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi, setiap penyedia jasa wajib menjamin keselamatan tenaga kerja, masyarakat sekitar, serta menjaga lingkungan proyek dari potensi bahaya kerja.
Menyikapi hal ini, dinas dan instansi terkait diharapkan segera melakukan peninjauan dan pemeriksaan ke lokasi untuk memastikan pelaksanaan proyek berjalan sesuai prosedur K3, demi menghindari risiko kecelakaan kerja serta menjaga mutu hasil konstruksi.
